Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 21:56:45【Kabar Kuliner】343 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(3)
Artikel Terkait
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
- Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara

Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?

Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi